August 13, 2016
Java | Memoar
Jogja, Sempurna Membentukku…
“Iyya dong!”
Bangga sekali ku katakan kedua kata itu di depan ‘senior2’ fakultasku. Aku hanyalah seorang “maba” yang mungkin masih bermimpi sangat tinggi untuk sebuah impian, itu kata seorang dari mereka.
Hatiku, logikaku, batinku, dan jiwaku menjawabnya, SALAH.
Sebuah kebanggaan untukku bisa melewati masa2 dimana sebuah pilihan besar harus kutentukan. PIlihan yang akan mengubah segalanya kelak dimasa kini dan masa depan. Mengubah cara berfikirku, yang sebelum close-minded kini menjadi open-minded. Mengubah tingkah lakuku yang dulunya masih kekanakan kini menjadi lebih dewasa. Mengubah segalanya dalam hidupku.
Aku telah melewatinya, pintu gerbang pertamaku ke masa depan.
Aku melewati itu semua setalah perjalanan panjangku selama 2 tahun berada di Kota Jogja, kota Pelajar, kota istimewa. Jogja memang istimewa, siapapun yang pernah ke jogja pasti sangat ingin kembali lagi. Apalagi yang berdomisili semestara di Jogja? Sempurna betul membentuk diriku.
Ketika masih di teknik kimia, kesempatkan untuk mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kuambil dengan bergabung bersama Unit Kesehatan Mahasiswa (UKESMA) UGM. Minatku dalam bidang kesehatan pertama kali muncul entah kapan, kala itu menjadi dokter adalah salah satu cita-cita yang terlalu gampang disebutkan. Tentu saja dengan alasan dapat membantu orang-orang, kuucapkan saja cita-cita itu. Seiring berjalannya waktu, aku yakin bahwa ketidakgemaranku terhadap ilmu biologi khususnya organ-manusia-hewan mengantarku untuk menenggelamkan cita-cita itu kedasar samudera terdalam.
Namun aku berhasil melampiaskannya dengan mengikuti UKESMA yang bergerak dibidang sosio-medis, tanpa harus menjalani pendidikan formal kesehatan, tentu saja sesuai dengan tujuanku yang bergerak dibidang kemanusiaan. Setidaknya skill-skill yang akan kudapatkan dapat membawaku sedikit lebih dekat dalam membantu orang lain yang memang membutuhkan bantuan.
Selain mengikuti UKESMA, bidang minat yang kuikuti adalah ke-Pecinta Alam-an. Bergabung sebagai mahasiswa teknik kimia, kupilih ikut dalam Mahasiswa Pecinta Alam Teknik Kimia (MAPATEKA) UGM dan mengikuti serangkaian acara2 kegiatan alam bebas. Sejak kecil, aku selalu bermimpi dan membayangkan diriku menjadi orang yang berkelana mengelilingi dunia. Kuingat sekali, setiap kali ada acara olahraga ekstreem atapun alam bebas, pasti saat itu juga tujuanku menjadi seperti mereka atau berada di tempat tsb.
Dua tahun pertamaku di Jogja, mengantarku akan kebingungan banyak hal. Selain skenario indah yang sebelumnya telah kupaparkan, setidaknya kebingunganku kupecahkan ketika menjalani semester ke-4 dalam pendidikanku di teknik kimia UGM. Aku tidak mendapatkan banyak hal berada di teknik kimia. Walaupun kuikuti MAPATEKA namun tetap saja orang-orang disana tidak bisa mengantarku ke mimpi-mimpiku sewaktu kecil. Mereka hanya berkutat dengan egoisitas diri mereka masing-masing, mengenai tugas kuliah yang kuakui memang sangat padat dan ingin bekerja di perusahaan besar mana kelak nantinya.
Aku memilih, kemudian aku lahir kembali.
Pergolakan panjangku telah selesai. Kalian dapat mengorek informasi lebih mengenai kepindahanku, langsung dari mulutku, mengenai bagaimana kisah panjang sebenarnya yang pernah kujalani. Jangan pernah sekali-kali mengambil kesimpulan sepihak yang mengkreditkan tentang keputusanku. Aku menjalaninya dengan penuh suka cita dan mulai membangun mimpi-mimpiku kembali. Mimpi-mimpi sewaktu kecil-SD-SMP-SMA yang kelak tentu saja dapat kuwujudkan lewat kegiatan-kegiatan yang akan ku ikuti.
Dan yang terpenting, kalian bebas dengan sesuka hati mengataiku MABA karena memang aku MABA. Namun jangan sekali-kali menganggap pikiran-pikiran ku sebagai pikiran MABA yang masih polos. DUA TAHUN ADALAH CUKUP UNTUK JOGJA SEMPURNA MEMBENTUKKU.