Pulang ke Pangkep: Permulaan
“Kenapa tidak kerja di (Pulau) Jawa saja??”
Sebuah pertanyaan yang meluncur dari banyak sekali mulut. Entah itu teman dekat, teman yang tidak dekat baru ketemu sesekali, atau juga dari ibu-ibu yang jasa jahit bukunya saya pakai. Yaa mau gimana lagi, itu respon mereka kepada saya setelah mendengar saya bercerita dengan sangat semangat bahwa saya akan segera pulang ke kampung, setelah lulus kuliah.
Pertama, saya bilang “pulang kampung”.
Saya belum melanjutkan dan belum pernah berkata kerja di kampung.
Kedua, bisa jadi definisi kerja setiap orang akan berbeda-beda.
Bukannya saya sok idealis, tapi saya juga belum tau nantinya mau dan akan ngapain. Saya berharap sih dengan kembali ke Sulawesi Selatan, dapat terus mencoba mengaktualisasi semua pikiran-pikiran tentang kontekstualitas, non-jawa sentris, Indonesia Timur, berdaya sendiri, dll. Bikin kepala mau meledak kalau hanya dipendam terus, yekan?
Saya sudah 10 tahun di (Pulau) Jawa. Belum merasakan kehidupan Sulawesi Selatan yang sesungguhnya. Keinginan saya sih mau coba untuk kembali dan semoga saja bisa cocok. Walaupun kelak akan ada banyak ketakutan, seperti culture shock dengan budaya asli sendiri hahaha, atau misalnya mental saya yang ternyata lebih cocoknya dilembuti daripada dikerasi, suara dari mulut saya kalau berbicara yang relatif tidak keras-keras pula. Apalagi banyak sekali kritik saya untuk budaya Sulawesi Selatan, khususnya untuk konteks zaman sekarang.
Lagipula saya juga akan siap kemana saja setelah pulang nanti. Entah itu untuk project kemana dalam beberapa bulan, misalnya. Tapi yang membedakan adalah definisi pulang, saya akan mencoba memulai peruntungan saya dari Sulawesi Selatan.
Saya tidak mau menjadi kebanyakan perantau yg mengalami krisis dalam menemukan arti pulang. Tinggal disana disini, lama disana disini. Lalu akhirnya benar-benar kebingungan untuk sebuah pertanyaan sederhana: “kalau mau pulang akan kemana?.”
Makanya, #ArahPulang menjadi sebuah medium dalam menentukan definisi pulang ke depannya. Pulang tidak hanya berarti akan sampai pada satu tujuan lalu akan menetap disana ever after. Tapi menemukan arti pulang dalam #arahpulang berarti sesuatu. Pengingat untuk diri, bahwa suatu saat jika semua-semua urusan telah selesai, jika semua-semua dunia telah mengapresiasi, bahkan jika semua-semua dunia memojokkan, maka kita telah paham kemana #arahpulang kelak.