Author: ahmad fikri

100 hari bercerita di akhir masa penugasan

saya menulis tulisan ini di pagi hari, tidak biasanya listrik di desa masih menyala hingga pukul 8 pagi. oleh karenanya saya memberanikan membuka laptop. ijin dari sekolah karena perut saya sakit sejak semalam. sayangnya, saat ini listrik sudah mati, 9.29 WIT. hari ini sudah 256 hari saya berangkat ke kabupaten penempatan, bertugas sebagai Pengajar Muda […]

Pulang ke Pangkep: Permulaan

“Kenapa tidak kerja di (Pulau) Jawa saja??” Sebuah pertanyaan yang meluncur dari banyak sekali mulut. Entah itu teman dekat, teman yang tidak dekat baru ketemu sesekali, atau juga dari ibu-ibu yang jasa jahit bukunya saya pakai. Yaa mau gimana lagi, itu respon mereka kepada saya setelah mendengar saya bercerita dengan sangat semangat bahwa saya akan […]

Cerita dari BARAT – TENGAH – TIMUR Nusantara

Tabe’ sodara Dalam beberapa waktu ke depan, saya akan bercerita terkait perjalanan saya dalam 3 tahun terakhir. Khususnya dalam merayakan kemerdekaan Republik Indonesia di tiga lokasi yg berbeda berturut-turut dari 2018-2019-2020. Terlebih lagi lokasi ini, jarang didatangi orang.  TIMUR – 2018 : di Desa Bime, Kecamatan Bime, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. TENGAH – 2019 […]

Gagal (Penerjunan) KKN (lagi)

Ancaman COVID-19 yang mewabah secara global sejak akhir tahun lalu, dan sedang mengalami masa “pertumbuhan” nya selama di Indonesia. Semua menjadi WFH (Work From Home) dan #dirumahaja , kantor-kantor dirumahkan, kelas dan kuliah di online kan, tugas paper menumpuk tidak karuan, UTS dan UAS Online, timeline kuliah yang harus segera diselesaikan hingga akhir April, dan […]

Cerita Diklat 1 Tim Pendaki Puncak Mandala

Oleh: Ahmad Fikri(Relawan Pendaki Puncak Mandala dalam Festival Puncak Papua) Puisi-puisi tentang sahabat berulang-ulang kami teriakkan dalam perjalanan summit attack Puncak Tambakruyung dengan ketinggian 1994 mdpl. Sudah belasan antologi puisi yang terlontar diiringi tawa kecut dalam curam dan rapatnya lereng barat gunung yang tidak terlalu tinggi ini. “Semeru hanya sepertiganya dari ini”, itu komentar rekan-rekan yang pernah menaiki […]

Kisah Perjalanan & Berlatih menjadi Pendaki Puncak Mandala

Oleh: Ahmad Fikri(Relawan Pendaki Puncak Mandala dalam Festival Puncak Papua) “Haloo Genk,,,,” Teriakan-teriakan itu yang terus berdengung selama 4 hari 3 malam di Kawasan Konservasi Masigit Kareumbi dalam seleksi tahap akhir relawan pendaki Festival Puncak Papua. “Mandalaaaa,,,,” Teriakkan kami membalas, tidak kalah semangat. Akhirnya kami berlima terpilih dari 525 pendaftar, suatu ketidakpercayaan karena pada awalnya […]

Notulensi Diskusi Petualang #1

 Beribadah di lapangan , sebagai geograf muda bagaimana tata cara kita beribadah yang sah ketika di lapangan. Tujuan diskusi ini ialah untuk membantu teman teman yang berkegiatan di lapangan agar tidak meninggalkan ibadah. Fokus pembahasan lebih kea rah tata cara pelaksanaan ibadah sholat ketika di lapangan. Perjalanan , secara istilah ada beberapa istilah atau ketentuan […]

Review Jawaban Essay Festival Puncak Papua

1.       Ceritakan alasan yang membuat anda memutuskan untuk mendaftar menjadi relawan pendaki Festival Puncak Papua! Saya pernah berkuliah di Teknik Kimia UGM, namun akhirnya pindah ke Geografi UGM setelah 2 tahun karena kegiatan yang saya ikuti yaitu berupa Unit Kesehatan Mahasiswa dan kegiatan lainnya yang sangat erat kaitannya dengan kesukarelawanan. Memilih Fakultas Geografi dan program […]

Diklat 1 Tambakruyung

Festival Puncak Papua Seleksi Tahap Akhir Relawan Pendaki Puncak Mandala Haloo Genk,,,, Teriakan-teriakan itu yang terus berdengung selama 4 hari 3 malam di Kawasan Konservasi Masigit Kareumbi dalam seleksi tahap akhir relawan pendaki Festival Puncak Papua. Mandalaaaa,,,, Teriakkan kami membalas, tidak kalah semangat. Akhirnya kami berlima terpilih dari 525 pendaftar, suatu ketidakpercayaan karena pada awalnya […]

Memaknai 22 Tahun Kehidupan

Selamat berulang yang ke-22 Dua tahun lalu, diawal semester perkuliahan keduaku. Kutulis “Kepala Dua, Lalu Apa?“. Pertanyaan itu sebenarnya masih menghantuiku. Namun entah mengapa setiap narasi yang berputar diotakku seolah sedikit demi sedikit menemui realita. Walau tentu saja lebih banyak yang gagal lahir ke dunia. Otakku terus berputar, mengolah apa saja informasi yang sekiranya bermanfaat. […]