Category: Memoar

Pulang ke Pangkep: Permulaan

“Kenapa tidak kerja di (Pulau) Jawa saja??” Sebuah pertanyaan yang meluncur dari banyak sekali mulut. Entah itu teman dekat, teman yang tidak dekat baru ketemu sesekali, atau juga dari ibu-ibu yang jasa jahit bukunya saya pakai. Yaa mau gimana lagi, itu respon mereka kepada saya setelah mendengar saya bercerita dengan sangat semangat bahwa saya akan […]

Cerita dari BARAT – TENGAH – TIMUR Nusantara

Tabe’ sodara Dalam beberapa waktu ke depan, saya akan bercerita terkait perjalanan saya dalam 3 tahun terakhir. Khususnya dalam merayakan kemerdekaan Republik Indonesia di tiga lokasi yg berbeda berturut-turut dari 2018-2019-2020. Terlebih lagi lokasi ini, jarang didatangi orang.  TIMUR – 2018 : di Desa Bime, Kecamatan Bime, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua. TENGAH – 2019 […]

Memaknai 22 Tahun Kehidupan

Selamat berulang yang ke-22 Dua tahun lalu, diawal semester perkuliahan keduaku. Kutulis “Kepala Dua, Lalu Apa?“. Pertanyaan itu sebenarnya masih menghantuiku. Namun entah mengapa setiap narasi yang berputar diotakku seolah sedikit demi sedikit menemui realita. Walau tentu saja lebih banyak yang gagal lahir ke dunia. Otakku terus berputar, mengolah apa saja informasi yang sekiranya bermanfaat. […]

Menjadi Seorang (Mahasiswa) Pencinta Alam #2

“Kepencintaan alam adalah omong kosong. Kemudian menjadi berisi dengan ilmu dan pengetahuan. Dan menjadi berarti dengan pengamalan”                                                                             […]

Dunia dalam kita

“Dalam hidup itu banyak hal yang tidak sesuai dengan keinginan yang terjadi. Tinggal loe bagaimana mengambil sikapnya aja, jangan jadi korban keadaan.”-Dunia Dalam Kita- ( @eigeradventure ) Episode 16 yang menampilkan “Nasihat-nasihat Orang Tua” menjadi bagian terbaik dari setengah perjalanan serial ini. Ditambah episode lanjutannya yang mengobarkan semangat untuk kembali mengambil “Langkah Baru”-nya. Pengambilan sudut […]

Makna Cinta #1

Cinta tidak selalu tentang menyukai lawan jenis, menyembunyikan lalu mengungkapkannya, kemudian patah hati. Siklus cinta.  Seseorang dibuat jatuh cinta karena itulah cara Tuhan mengingatkannya untuk bangkit lagi. Patah hati adalah alasan untuk kembali meluruskan niat. -M Ikkikay- Perjalanan hari yaitu berkunjung ke sekolah Sanggar Anak Alam (SALAM) di Bantul. Sekolah ini berada di Kecamatan Kasihan, […]

[Makna CINTA #2]

Hari ini berkesempatan mengikuti Workshop Pembuatan Film mulai dari Script hingga menjadi Film-nya dalam rangka Festival Film Nusantara yang diadakan oleh Ramadhan Di Kampus (RDK) Jama’ah Sholahuddin UGM. Walaupun akhirnya sesi hanya berlangsung hingga pembuatan script yang bagus seperti apa, karena terbatasnya waktu. Namun ilmu yang diperoleh sangat banyak. Pengisi acara adalah 3 orang dari […]

[Gravitasi]

“Mereka adalah para penakluk rasa sakit. Yang selalu dicekam hukum pertama bumi: gravitasi, selalu menjatuhkan. Namun memegang teguh hukum pertama manusia: elevasi, selalu bangkit kembali.-Sirkus Pohon, Andrea Hirata- Setelah kecelakaan yang kualami karena tergesa turun saat berkontemplasi, aku tersadar bahwa tak pernah ada telepon yang menghubungiku. Kalaupun ada yg mau menghubungi, mana mungkin signal dengan […]

Tentang ke-SUKA-RELA-wan-an

“Semua harus berawal dari SUKA dulu, bila sudah suka maka RELA itu akan mengikuti.” -Anonim- Tanpa disadari bahwa kerelaan yang dialami seorang mahasiswa sudah terjadi dari awal perjalanan nya. Di sisi timur negeri, mahasiswa pendatang baru harus ‘rela’ di gertak dengan keras bahkan dilecehkan baik fisik maupun mentalnya oleh gerombolan senior tak beradap. Disisi lain negeri, […]

Waktuku sebentar lagi!

Perasaan inilah yang selalu menghantuiku, membayangi setiap pertumbuhanku. Kegiatan-kegiatan yang ku ikuti, buku-buku yang kubaca, adalah sesuatu yang berhubungan dengan pengabdian dalam waktu tidak lama dari sekarang atau harus dirasakan langsung ke akar rumput. Aku menyebutnya pengabdian kepada kemanusiaan. Aku sangat senang jika kegiatan yg kulaksanakan berkaitan dgn hal tersebut. Secapek-capeknya diriku, tetap saja senyum […]